Analsik Tablet: Kenali Kandungan, Indikasi, dan Efek Sampingnya

Analsik tablet adalah obat pereda nyeri yang tergolong sebagai obat keras. Analsik tablet digunakan untuk meredakan nyeri yang dialami oleh seseorang pasca operasi atau nyeri lainnya. Analsik tablet memerlukan resep dokter dan harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

Kenali lebih jauh apa itu analsik tablet?

Analsik tablet diklasifikasikan sebagai obat antiinflamasi nonstreroid (OAINS). Obat analsik tablet biasanya berbentuk tablet salut selaput dan digunakan untuk meredakan nyeri pada orang dewasa. Dosis analsik tablet biasanya akan ditentukan oleh dokter yang merekomendasikan obat analsik tablet.

Apa kandungan analsik tablet?

Analsik tablet adalah obat yang terdiri dari dua bahan utama, yaitu diazepam dan metamizole.

Diazepam pada analsik tablet berperan sebagai obat penenang sistem saraf pusat, sehingga dapat memberikan rasa tenang pada tubuh yang sakit. Sementara, metamizole adalah kandungan obat yang berperan sebagai pereda nyeri atau sakit pada bagian tubuh tertentu.

Indikasi obat

Indikasi obat analsik tablet adalah sebagai pereda nyeri yang dialami oleh tubuh, seperti nyeri ringan hingga berat. Nyeri ringan hingga berat ini biasanya muncul akibat dari operasi pembedahan.

Oleh karena itu, analsik tablet bukanlah obat nyeri biasa dan tergolong dalam obat psikotropika sehingga harus disertai dengan dosis dan resep dokter.

Dosis obat

Dosis obat analsik tablet adalah obat yang diresepkan dokter dengan dosis yang tepat sebagai berikut:

  • Dewasa: 1 kaplet dengan jeda per kapletnya selama 6-8 jam dengan dosis maksimal 4 taplet per hari.

Perhatikan dosis yang diberikan oleh dokter agar tidak menyebabkan kelebihan dosis yang tidak sesuai dengan resep dokter.

Efek samping analsik tablet

Efek samping analsik tablet umumnya dirasakan pada sistem saraf pusat, percernaan, endokrin, sistem kemih, kardiovaskular, pernafasan, dan alergi. Namun ada beberapa efek samping analsik tablet yang umum terjadi, antara lain:

  • Pusing dan sakit kepala disertai dengan penglihatan kabur
  • Mengalami penurunan kesadar
  • Mengalami gangguan kecemasan hingga halusinasi
  • Gangguan sistem percanaan
  • Gangguan sistem darah rendah
  • Gangguan pernafasan
  • Munculnya ruam kulit

Sebelum mengonsumsi obat ini, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter terkait dengan kondisi kesehatan kamu. Sehingga tidak menimbulkan kontraindikasi pada kondisi-kondisi kesehatan tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *